Kebanyakan orang menganggap bahwa dengan IQ yang tinggi akan
menjamin kesuksesan seseorang. Sebenarnya pemahaman itu sama sekali tidak
benar. Untuk mencapai kesuksesan bukan hanya IQ yang diperlukan, tetapi juga EQ
dan SQ. Bahkan dalam praktiknya, EQ dan SQ sering berperan lebih penting
daripada IQ.
Dengan
kegiatan perawat yang setiap saat berinteraksi dengan manusia, bukan hanya IQ
yang bagus yang diperlukan tetapi perawat juga memerlukan kecerdasan emotional
yang “tidak biasa”. Penelitian tentang kecerdasan emosional telah
memperlihatkan bahwa EQ adalah peniliaian yang bisa mencegah munculnya perilaku
yang buruk. Banyak anggapan yang beredar di masyarakat bahwa perawat itu jutek
ataupun pemarah, semua pandangan negatif tersebut dapat diubah jika perawat
memiliki kecerdasan emosional yang baik sehingga mampu menghadapi pasien dengan
ramah.
Berdasarkan
buku “Ledakan EQ – 15 Prinsip Dasar Kecerdasan Emosional dalam Meraih Sukses”
karangan Steven J. Stein dan Howard E. Terdapat 16 prinsip dasar yang dapat
diklasifikasikan berdasarkan 5 ranah, yaitu :
A.
Ranah Intrapribadi (terkait dengan diri
terdalam, batiniah)
1)
Kesadaran diri emosional
Kemampuan untuk mengenal dan memilah-milah perasaan, memahami hal yang
sedang kita rasakan dan mengapa hal itu kita rasakan, dan mengetahui penyebab
munculnya perasaan tersebut.
2)
Sikap asertif
Keberanian untuk mengungkapkan pendapat, yang meliputi tiga komponen
dasar yaitu kemampuan mengungkapkan perasaan (misalnya untuk menerima dan
mengungkapkan perasaan marah, hangat, dan seksual), kemampuan mengungkapkan
keyakinan dan pemikiran secara terbuka (mampu menyuarakan pendapat, menyatakan
ketidak setujuan dengan bersikap tegas), dan kemampuan untuk mempertahankan
hak-hak pribadi (tidak membiarkan orang lain menganggu dan memanfaatkan kita).
3)
Kemandirian
Kemampuan untuk mengarahkan dan mengendalikan diri sendiri dalam berpikir
dan bertindak, serta tidak merasa bergantung pada orang lain secara emosional.
4)
Penghargaa diri
Kemampuan untuk menghormati dan menerima diri sendiri sebagai pribadi
yang pada dasarnya baik.
5)
Aktualisasi diri
Kemampuan untuk mengejawantahkan kemampuan kita yang potensial.
B.
Ranah antapribadi (berhubungan dengan
keterampilan berinteraksi)
6)
Empati
Kemampuan untuk menyadari, memahami, dan menghargai perasaan dan pikiran
orang lain.
7)
Tanggung jawab sosial
Kemampuan untuk menunjukkan bahwa kita adalah anggota kelompok masyarakat
yang dapat bekerja sama, berperan dan konstruktif
8)
Hubungan antarpribadi
Kemampuan untuk membina dan memelihara hubungan yang saling memuaskan
yang ditandai dengan keakraban dan saling memberi serta menerima kasih sayang.
C.
Ranah penyesuaian diri (kemampuan kita untuk
menilai dan menanggapi situasi yang sulit)
9)
Pemecahan masalah
Kemampuan untuk mengenali dan merumuskan masalah, serta menemukan dan
menerapkan pemecahan yang ampuh.
10)
Uji realitas
Kemampuan menilai kesesuaian antara apa yang dialami dan apa yang secara
objektif terjadi (menyimak situasi yang ada di depan kita)
11)
Sikap fleksibel
Kemampuan menyesuaikan emosi, pikiran, dan perilaku dengan perubahan
situasi dan kondisi.
D.
Ranah penanganan stress (berkaitan dengan
kemampuan menanggung stress tanpa harus ambruk, hancur, kehilangan kendali,
atau terpuruk)
12)
Ketahanan menanggung stress
Kemampuan untuk menghadapi peristiwa yang tidak menyenangkan dan situasi
yang penuh tekanan tanpa menjadi berantakan, dengan secara aktif dan positif
mengatasi stress.
13)
Pengendalian impuls
Kemampuan menolak serta menunda impuls, dorongan, godaan untuk bertindak
secara agresif, permusuhan dan tindakan tidak bertanggung jawab.
E.
Ranah suasan hati umum (berkaitan dengan
pandangan kita tentang kehidupan, kemampuan kita bergembira sendirian dan
dengan orang lain, serta keseluruhan rasa puas dan kecewa yang kita rasakan)
14)
Kebahagiaan
Kemampuan untuk merasa puas dengan kehidupan kita, bergembira sendirian
dan dengan orang lain, serta bersenang-senang. Kebahagiaan adalah gabungan dari
kepuasan diri, kepuasan secara umum, dan kemampuan menikmati hidup.
15)
Optimisme
Kemampuan
melihat sisi terang kehidupan dan memelihara sikap positif, sekalipun ketika
berada dalam kesulitan.
Jadi,
untuk menjadi perawat yang baik kita harus memiliki kecerdasan emotional yang
baik juga. Kita harus mampu berkomunikasi dengan pasien dengan cara yang tepat
sehingga pasien akan merasa senang dan pandangan bahwa perawat itu jutek dan
pemarah berubah menjadi perawat yang ramah dan cantik. Tanggung jawab untuk
perubahan image ini ada di tangan kita teman. So, berubah mulai dari diri
sendiri. Oke? :)
0 komentar:
Posting Komentar