Selasa, 04 Desember 2012

Komponen Dasar Kecerdasan Emotional (EQ)


Ada 5 komponen dasar dari EQ yang seharusnya ada dalam diri seorang perawat agar asuhan keperawatan yang holistik dan komprehensif dapat terlaksana. Komponen ini tidak serta merta ada didalam diri perawat, tetapi melalui pembelajaran dan dari niat perawat itu sendiri. Dengan niat yang tulus untuk memberikan yang terbaik bagi klien, ke-lima komponen ini insya allah bisa ditumbuhkan dalam diri seorang perawat.
Adapun lima komponen dasar EQ , yaitu :
1.       Kesadaran diri, yaitu mengetahui apa yang dirasakan pada suatu kondisi, dan menggunakan perasaan tersebut dalam pengambilan keputusan diri sendiri. Indikatornya realistis atas kemampuan diri dan kepercayaan diri yang kuat.
2.       Pengaturan diri, kemampuan menangani emosi sehingga berdampak positif kepada pelaksanaan tugas, peka terhadap kata hati dan sanggup menunda kepuasan sebelum tercapainya suatu sasaran, mampu pulih kembali dari tekanan emosi.
3.       Motivasi, menggunakan hasrat untuk menuju sasaran, menuntun dan membantu dalam mengambil inisiatif dan bertindak sangat efektif untuk bertahan menghadapi kegagalan dan frutasi.
4.        Empati, merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, mampu memahami perspektif mereka, menumbuhkan hubungan saling percaya dan menyelaraskan diri dengan bermacam-macam orang.
5.        Keterampilan sosial, menjaga emosi ketika berhubungan dengan orang lain dan cermat membaca situasi, berinteraksi dengan lancar, dan menggunakan keterampilan ini untuk mempengaruhi dan memimpin, bermusyawarah dan menyelesaikan perselisihan, dan untuk bekerja sama dalam tim.

Komponen dasar EQ tersebut selayaknya diterapkan dalam pekerjaan, yaitu bagi kita mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawat yang merupakan calon perawat profesional masa depan.
Adapun beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menerapkan  EQ dalam pekerjaan, yaitu :
1.       Kesadaran diri
a.       Kesadaran emosi
Kemampuan mengenali emosi diri dan efeknya terhadap kinerja, dan menggunakan nilai-nilai yang dianut untuk memandu pembuatan keputusan.
b.      Penilaian diri secara akurat
Perasaan yang tulus tentang kekuatan dan kelemahan diri, visi yang jelas mengenai apa yang perlu diperbaiki dan kemampuan belajar dari pengalaman.
c.       Percaya diri
Suatu keberanian yang datang karena keyakinan akan kemampuan, nilai-nilai dan tujuan diri sendiri.

2.       Pengaturan diri
a.       Pengendalian diri
Mengelola emosi dan impuls yang merusak dengan efektif.
b.      Sifat dapat dipercaya
Memelihara norma kejujuran dan integritas.
c.       Kewaspadaan
Bertanggung jawab atas kinerja pribadi.
d.      Adaptabilitas
Keluwesan dalam menghadapi perubahan.
e.      Inovasi
Bersikap terbuka terhadap gagasan dan informasi terkini.

3.       Motivasi
a.       Dorongan berprestasi
Dorongan untuk menjadi lebih baik sesuai dengan standar keberhasilan.
b.      Komitmen
Sikap setia kepada visi dan sasaran institusi tempat bekerja.
c.       Inisiatif
Merupakan kesiapan untuk memanfaatkan kesempatan.
d.      Optimisme
Kegigihan memperjuangkan sasaran, walaupun ada halangan dan kegagalan.

4.       Empati
a.       Memahami orang lain
Mampu mengindera perasaan dan perspektif orang lain, dan menunjukkan minat terhadap kepentingan orang lain.
b.      Orientasi pelayanan
Mampu mengantisipasi, mengenali dan berusaha memenuhi kebutuhan orang lain.
c.       Mengembangkan orang lain
Mampu merasakan kebutuhan perkembangan orang lain dan berusaha menumbuhkan kemampuan mereka.
d.       Memanfaatkan keragaman
Menumbuhkan peluang melalui pergaulan dengan bermacam-macam orang.

5.       Keterampilan sosial
a.       Pengaruh
Memiliki taktik-taktik untuk melakukan persuasi.
b.      Komunikasi
Kemampuan mengirimkan pesan yang jelas dan meyakinkan.
c.       Kepemimpinan
Membangkitkan inspirasi dan memandu kelompok dan orang lain.
d.      Katalisator perubahan
Kemampuan mengawali, mendorong atau mengelola perubahan.
e.      Manajemen konflik
Merupakan kemampuan negosiasi dan pemecahan silang pendapat.
f.         Kolaborasi dan kooperatif
Kemampuan bekerjasama dengan orang lain demi tujuan bersama.
g.       Kemampuan tim
Kemampuan menciptakan sinergi kelompok dalam memperjuangkan tujuan bersama.

                Nah, ke-lima komponen dasar kecerdasan emosional inilah yang harus kita ketahui mulai saat ini. Tapi bukan hanya untuk dibaca yaa teman-teman, tapi terapkan dalam diri kita sebagai calon perawat profesional masa depan. Ditunggu realisasinya yaaa, semoga keperawatan di Indonesia semakin maju dan semakin jaya :)


Sumber : Jurnal Keperawatan Rufaidah Sumatera Utara, Volume 2 Nomor 1, Mei 2006. Universitas Sumatera Utara.

0 komentar:

Posting Komentar